Kamis, 14 Januari 2010

Bisnis Baju Handuk

Sudah kesekian kalinya selepas mandi Bobby (10) malas memakai handuknya. Tanpa malu dilihat kakak dan dua adiknya, bocah ini berjalan santai dari kamar mandi ke kamar tidurnya tanpa handuk menutupi tubuhnya. Terang saja kondisi ini membuat "gerah" sang ibu, Miswati Dusni. Padahal, dirinya sewaktu kecil dibiasakan disiplin oleh orang tuanya, sehingga ia pun ingin anaknya juga melakukan hal yang sama.
Berawal dari situlah Iwa, nama panggilan wanita ini, berkreasi menciptakan handuk yang dijahit menyerupai baju, lalu diberi lubang untuk tempat memasukkan kepala. Dibagian depan, handuk diberi aplikasi kain serta tambahan sulam bordir. Tujuannya, supaya anaknya tidak malas lagi memakai handuk sehabis mandi.
Kreasinya, diakui Iwa terinspirasi oleh baju tokoh Batman yang pernah dia pakai sewaktu kecil dulu. Dan ternyata, kreasi ini tak hanya disukai oleh keempat anaknya, tapi juga beberapa orang pengunjung di Galeri UKM Cilandak Town Square.(Citos), Jakarta. Sebelum menciptakan baju handuk (Januari 2008), Iwa memang sudah membuka stand kecil di Citos sejak 2006 silam yang disewanya dengan harga Rp 2 juta. Di Citos, awalnya Iwa menjajakan handuk dengan motif aplikasi bordir, sprei, mukena bordir dan sulam serta kaos aplikasi.
Ada juga handuk model kimono anak untuk menutupi badan sehabis berenang.
Ketika, Iwa menaruh kreasi baru baju handuk ini, ternyata banyak yang suka dan memesan dengan motif aplikasi yang mereka mau. Mereka juga ada yang minta baju handuk pakai tutup kepala, dan ternyata yang pakai tutup kepala ini yang paling laku. Sehingga Iwa pun memperbanyak produksi baju handuk memakai tutup kepala ini. Semula baju handuk buatannya ini hanya dia produksi untuk kalangan anak-anak saja. Tapi ternyata banyak orang-orang dewasa tertarik memilikinya. Dimana untuk ukuran dewasa ini, Iwa membutuhkan lebih dari satu bahan handuk. Dan pasokan bahan handuk ini, dia peroleh dengan membelinya dari pedagang grosir di kawasan Mangga Dua, Jakarta.
Awalnya, Iwa hanya membuat baju handuk dengan satu bahan handuk. Tapi lantaran banyak konsumennya di Jakarta mengeluhkan kualitas kain handuk, akhirnya ia membuat baju handuk dengan kualitas berbeda. Kualitas handuk yang lebih lembut dia pasarkan untuk wilayah Jakarta. Sedang untuk pasar daerah yang memilih harga lebih murah, Iwa membuat kualitas yang tidak jauh beda.
Harga jual yang dipatok bervariasi, mulai dari Rp 90 ribu sampai Rp 125 ribu.

0 Comments:

Post a Comment